INKUBASI BISNIS KOMODITAS PETERNAKAN UNTUK KLASTER POKMAS DI LOKASI RESTORASI GAMBUT PROVINSI JAMBI DAN KALIMANTAN BARAT TAHUN 2022
Inkubasi Bisnis Komoditas Peternakan Sapi: Mendorong Pemulihan Ekonomi Lokal di Lokasi Restorasi Gambut
Yayasan Agri Muda Swasembada, bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove RI, telah meluncurkan program inkubasi bisnis komoditas peternakan sapi untuk klaster kelompok masyarakat di lokasi restorasi gambut tahun 2022. Kegiatan ini berlangsung dari September 2022 hingga Desember 2022, di Provinsi Jambi dan Provinsi Kalimantan Barat.
Sasaran penerima manfaat program ini adalah Pokmas Mahkota Lingga, Arsyil Mandiri, Bangunrejo, MPA Pal IX di Kalimantan Barat, Pokmas Perintis Jaya, Jl Gemilang, Garuda Muda, dan Fullmen Jaya di Jambi. Latar belakang kegiatan ini adalah sebagai tindak lanjut dari program revitalisasi ekonomi yang telah dilaksanakan oleh BRGM RI sejak 2018.
Tim Agri Muda Swasembada berfokus pada empat hal utama dalam pelaksanaan kegiatan inkubasi bisnis:
1. Mempertemukan Pokmas dengan Stakeholder dan Offtaker Terkait
Ini bertujuan untuk membangun jaringan kerjasama yang kuat dalam rantai pasokan komoditas peternakan sapi.
2. Bimbingan Teknis Terkait Manajemen Ternak
Meliputi manajemen pakan, biosecurity, pengolahan limbah, dan pengobatan ternak, serta analisis usaha dan standar penjualan.
3. Pendampingan Intensif Pokmas
Tim memberikan pendampingan langsung kepada anggota Pokmas untuk memastikan keberhasilan implementasi strategi bisnis.
4. Hilirisasi Produk
Mendorong peningkatan nilai tambah produk melalui berbagai upaya pemasaran dan pengembangan produk.
Inkubasi bisnis komoditas peternakan telah terbukti menjadi salah satu pendekatan yang efektif dalam menggerakkan roda ekonomi di lokasi restorasi gambut. Dengan adanya bantuan teknis dan sumber daya dari Yayasan Agri Muda Swasembada serta dukungan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove RI, para penerima manfaat telah dibantu dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan produksi dan mutu komoditas peternakan mereka.
Langkah-langkah konkrit telah diambil untuk memastikan keberhasilan inkubasi bisnis komoditas peternakan di klaster pokmas, termasuk pelatihan, pendampingan teknis, akses pasar, serta pemantauan dan evaluasi secara berkala. Selain itu, terjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah dan offtaker, termasuk kerjasama pembelian produk hasil samping ternak dan pembelian hasil ternak langsung. Melalui kemitraan dengan pemerintah, juga berhasil menjembatani upaya pemantauan kesehatan hewan ternak dan proses pemasangan eartag untuk pencatatan data ternak yang terintegrasi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan pendapatan lebih dari 5% untuk setiap siklusnya pada masing-masing Pokmas, baik melalui pemanfaatan hasil samping maupun penambahan bobot ternak.
Program ini tidak hanya mengangkat potensi ekonomi lokal, tetapi juga berperan dalam mendukung pemulihan ekosistem gambut melalui pemberdayaan masyarakat sebagai agen utama dalam upaya pelestarian lingkungan.
Dengan demikian, kerjasama antara Yayasan Agri Muda Swasembada dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove RI dalam memfasilitasi inkubasi bisnis komoditas peternakan untuk klaster pokmas di lokasi restorasi gambut di Provinsi Jambi dan Kalimantan Barat telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam memajukan pembangunan ekonomi berkelanjutan dan berdaya tahan di wilayah tersebut.