Kelompok Masyarakat Peduli Api Untung Jutaan Rupiah dari Usaha Ternak Sapi Potong di Lahan Gambut
Pernahkah kamu merasa terinspirasi setelah membaca kisah sukses seseorang? Konten artikel, postingan, atau video mengenai kesuksesan peternak sering kali membangkitkan semangat peternak untuk mengikuti jejak keberhasilan tersebut. Tren seperti ini dalam dunia pemasaran modern dikenal dengan istilah social proof, fenomena di mana orang cenderung meniru tindakan orang lain karena percaya itu adalah perilaku yang benar. Dalam konteks peternakan, kesuksesan peternak dapat menjadi contoh yang menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak mereka. Ini bisa berupa testimoni positif dari peternak lain, opini publik, serta pengaruh dari tokoh terkenal dalam industri tersebut. Pemanfaatan social proof dapat membantu membangun kepercayaan dan memotivasi orang lain untuk mencapai kesuksesan yang serupa.
Salah satu kisah sukses yang dapat menginspirasi peternak adalah kisah Ibu Harlina Royani, atau yang akrab disapa Ibu Ani. Sebagai ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Jayasana, Ibu Ani berhasil mengubah lahan gambut yang sebelumnya dianggap tidak produktif menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan. Berkat kerja kerasnya, Ibu Ani tidak hanya meraih kesuksesan pribadi, tetapi juga menginspirasi lebih dari 20 anggota kelompok tani, baik laki-laki maupun perempuan, untuk menerapkan integrasi komoditas peternakan sapi dan pertanian jagung di lahan sawit mereka. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya, ia mulai mengembangkan metode pertanian yang berkelanjutan. Salah satu kunci kesuksesannya adalah integrasi antara peternakan sapi, lahan kelapa sawit, dan pertanian jagung. Model ini tidak hanya mengoptimalkan penggunaan lahan kelapa sawit, tetapi juga menciptakan siklus produksi yang saling menguntungkan. Produk turunan lainnya seperti kotoran sapi yang dapat dijadikan pupuk, dan briket juga meningkatkan nilai tambah usaha peternakan Pokmas Jayasana.
Perkebunan kelapa sawit memiliki potensi hijauan pakan yang berasal dari daun dan pelepah kelapa sawit, rumput yang tumbuh di sekitar perkebunan kelapa sawit, dan limbah pengolahan kelapa sawit sehingga cocok dikembangkan untuk peternakan sapi. Menurut Harfiah (2007), pemanfaatan lumpur sawit kering dapat menggantikan dedak sampai 60% karena memiliki kandungan protein kasar dan energi yang cukup tinggi. Dengan memanfaatkan limbah kelapa sawit sebagai pakan ternak, peternak dapat mengurangi ketergantungan pada pakan komersial yang mahal dan meningkatkan efisiensi produksi. Solusi ini dapat meningkatkan kesejahteraan ternak sapi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Agri Muda Foundation melihat Pokmas Jayasana yang dipimpin oleh Ibu Ani memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Agri Muda Foundation bekerjasama dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia (BRGM RI) bermitra dengan Pokmas Jayasana dalam program pendampinga usaha ternak komoditas Sapi Potong. Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan, akses ke teknologi pertanian modern, serta bantuan permodalan agar petani dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik. Program yang dijalankan oleh Tim Agri Muda berupa bantuan dalam pengolahan limbah ternak, pelatihan manajemen pakan, dan edukasi mengenai manajemen kesehatan hewan ternak. Program ini dilakukan secara intensif dengan kolaborasi bersama dan di akhir program peternak berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat hingga Rp1.000.000 per orang.
Agri Muda Foundation juga aktif membagikan informasi mengenai Pokmas Jayasana melalui media sosial mereka. Kegiatan ini dapat meningkatkan eksposur dan memberikan pengakuan yang lebih luas terhadap usaha yang dilakukan oleh Pokmas Jayasana. Dengan memanfaatkan kekuatan media sosial, Agri Muda Foundation berharap dapat menarik perhatian para investor yang tertarik untuk berinvestasi dalam sektor pertanian dan peternakan yang dikelola dengan baik. Keberadaan Pokmas Jayasana dalam media diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi peternak lain untuk mengikuti jejak mereka dalam menciptakan peternakan yang produktif dan berkelanjutan di lahan gambut.
Sumber : Harfiah, H. 2007. Lumpur Minyak Sawit Kering (Dried Palm Oil Sludge) Sebagai Sumber Nutrisi Ternak Ruminansia. Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak. 6(2) hal. 75-85
Kelompok Masyarakat Jayasana membuat briket bersama Tim Agri Muda (Dokumentasi pribadi)