Proyek Sosial Pengolahan Kotoran Kambing Menjadi Pupuk Organik Melalui Biofortifikasi di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang
Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya pertanian berkelanjutan, Desa Banyudono di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, telah mengambil langkah inovatif dalam mengelola limbah ternak melalui proyek sosial pengolahan kotoran kambing/domba menjadi pupuk organik melalui biofortifikasi. Proyek ini tidak hanya berfokus pada pengelolaan limbah ternak, tetapi juga berkontribusi terhadap peningkatan kualitas tanah dan produktivitas pertanian lokal, sambil memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat desa. Proyek ini digagas oleh Mitra Agri Muda, sebuah inisiatif yang fokus pada pemberdayaan petani muda dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Saat ini, Mitra Agri Muda telah melalui proses pitching untuk mengakses pendanaan dari Pertamina Foundation, sebuah langkah penting dalam mengamankan dukungan finansial yang diperlukan untuk memperluas dampak proyek ini.
Desa Banyudono adalah salah satu desa agraris di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, yang mayoritas penduduknya bergantung pada sektor pertanian dan peternakan. Kotoran kambing/domba, yang selama ini menjadi masalah lingkungan karena pengelolaannya yang kurang optimal, kini menjadi sumber daya berharga melalui inovasi pengolahan kotoran ternak kambing/domba menjadi pupuk organik. Dengan menggunakan teknik biofortifikasi, pupuk yang dihasilkan tidak hanya kaya akan nutrisi, tetapi juga mampu meningkatkan kandungan mikronutrien dalam tanah, yang berdampak langsung pada hasil pertanian.
Proses pengolahan kotoran kambing/domba menjadi pupuk organik melalui Biofortifikasi di Desa Banyudono melibatkan beberapa tahapan penting:
Pengumpulan dan Fermentasi: Kotoran kambing dikumpulkan dari para peternak lokal, kemudian diolah melalui proses fermentasi menggunakan mikroba khusus yang dipilih untuk meningkatkan kualitas pupuk. Proses ini berlangsung selama beberapa minggu hingga kotoran berubah menjadi kompos yang matang.
Biofortifikasi: Setelah fermentasi, tahap biofortifikasi dilakukan dengan menambahkan mikroba atau bahan organik lain yang kaya akan nutrisi tertentu. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kandungan nutrisi dalam pupuk, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, serta mikronutrien lain yang penting bagi kesuburan tanah.
Pengemasan dan Distribusi: Setelah melalui proses biofortifikasi, pupuk organik siap untuk dikemas dan didistribusikan kepada petani lokal di Desa Banyudono dan sekitarnya. Pupuk ini diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pupuk kimia. Kami juga akan menjadi mitra market bagi peternak yang ingin mengolah kotoran kambing/domba dengan pendampingan Agri Muda.
Proyek ini membawa sejumlah manfaat baik secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan yang signifikan bagi masyarakat Desa Banyudono:
Peningkatan Pendapatan Petani: Dengan akses yang lebih mudah ke pupuk organik berkualitas tinggi, para petani dapat meningkatkan hasil panen mereka. Ini berujung pada peningkatan pendapatan rumah tangga dan kesejahteraan ekonomi desa.
Pemberdayaan Masyarakat: Proyek ini juga membuka lapangan kerja baru, terutama bagi kelompok masyarakat yang terlibat dalam proses pengolahan dan distribusi pupuk. Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam proyek ini juga meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Perbaikan Kualitas Tanah: Pupuk organik yang dihasilkan tidak hanya meningkatkan produktivitas tanaman tetapi juga memperbaiki struktur dan kesehatan tanah dalam jangka panjang. Ini merupakan langkah penting dalam menjaga keberlanjutan pertanian di Desa Banyudono.
Pengurangan Dampak Lingkungan: Dengan mengubah limbah ternak menjadi sumber daya yang bermanfaat, proyek ini membantu mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan kotoran ternak yang tidak terkelola dengan baik.
Meskipun proyek ini telah menunjukkan hasil yang positif, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, termasuk pengadaan alat produksi dengan kapasitas yang lebih besar dan kebutuhan akan edukasi yang lebih luas tentang manfaat pupuk organik biofortifikasi serta peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat. Namun, dengan dukungan dari Pertamina Foundation dan sumber pendanaan lain, serta berbagai pemangku kepentingan, proyek ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut dan direplikasi di daerah lain.
Proyek sosial pengolahan kotoran kambing menjadi pupuk organik melalui biofortifikasi di Desa Banyudono, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, merupakan contoh nyata dari bagaimana inovasi dalam pengelolaan limbah dapat memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan melibatkan masyarakat lokal dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, proyek ini tidak hanya berkontribusi terhadap pertanian yang lebih berkelanjutan tetapi juga meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi desa. Dukungan kepada Mitra Agri Muda dapat memperkuat harapan bahwa proyek ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Produk pupuk organik biofortifikasi Mitra Agri Muda (Dokumentasi pribadi)
Mitra Agri Muda melaksanakan pitching bersama Pertamina Foundation (Dokumentasi pribadi)